LAPORAN KEBERLANJUTAN
Dukungan Tempo Scan ("Perseroan") pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/ SDGs) telah dilakukan melalui berbagai program dan insisiatif yang terintegrasi dengan kebijakan dan prosedur yang relevan dengan sektor industri dimana Perusahaan beroperasi. Inisiatif-inisiatif tersebut diuraikan di bawah ini:
Goal SDG 1: Tanpa Kemiskinan
Sasaran CSR Perseroan bagi masyarakat dari kalangan tidak mampu diwujudkan dengan kegiatan yang mendukung Anak Indonesia agar #SiapJadiKuatdanCerdas.
vidoran berbagi kebaikan dengan memberikan susu pertumbuhan vidoran Xmart 1+ senilai Rp 6,7 Miliar kepada lebih dari 20.000 anak dari berbagai Panti Asuhan, Sekolah, dan Instansi Pemerintah di Indonesia. vidoran Xmart telah dipercaya 9 dari 10 Ibu Indonesia karena komposisi gizi dalam formula imunUp yang lengkap, dan menjadi pilihan lebih sehat untuk anak Indonesia dengan gula lebih rendah, tinggi DHA, kayak akan inulin, tinggi vitamin C, D3, E, Zinc untuk mendukung pemenuhan gizi yang bertujuan untuk menciptakan anak Indonesia yang cerdas dengan daya tahan tubuh kuat dan tumbuh kembang optimal.
Goal SDG 2: Tanpa Kelaparan
Pada tahun 2023, bodrex kembali menghadirkan program CSR pada momentum Ramadan yaitu #bodrexMerahPutihBerbagi Berkah Ramadan. Program CSR ini bertujuan untuk memberikan paket makanan berbuka dengan gizi yang baik bagi sesame yang membutuhkan sehingga mereka tetap dapat menjalankan aktivitas dan memenangkan hari mereka walaupun sedang berpuasa. bodrex membagikan 1.500 paket berbuka bagi sesama melalui Food Truck yang berkeliling ke berbagai lokasi di Jabodetabek.
Goal SDG 3: Kehidupan Sehat dan Kesejahteraan
Pada tahun 2023, S.O.S mengangkat pesan pentingnya menjaga kebersihan ruang lingkup tempat tinggal untuk hidup yang sehat dan nyaman. S.O.S mengadakan kegiatan CSR #BaktiSOSial dengan tema "Satu Langkah Bersih untuk Ribuan Senyuman" yang menjangkau 200 panti asuhan dan panti jompo di lebih dari 20 kota di Indonesia melalui pemberian donasi berupa produk kebersihan rumah tangga beserta produk Tempo Scan lainnya dengan total bantuan lebih dari Rp 1,8 Miliar serta menjalankan aksi bersih-bersih.
Goal SDG 4: Pendidikan Berkualitas
Perseroan masih terus melaksanakan program pelatihan yang dirancang untuk seluruh karyawan guna memenuhi tuntutan pekerjaan atau penugasan yang semakin kompleks yang direncanakan dan dilaksanakan secara rutin sepanjang tahun. Program pelatihan meliputi pelatihan teknis sesuai fungsi kerja karyawan, pelatihan manajerial dan kepemimpinan serta topik lainnya.
Perseroan juga masih melanjutkan program pelatihan yang disebut program Management Trainee (MT) dirancang untuk lulusan baru yang bergabung dengan Perseroan. Program ini bertujuan agar para lulusan baru dapat memahami proses bisnis secara keseluruhan.
Perseroan juga memberikan pelatihan bersertifikasi sesuai peraturan yang berlaku untuk karyawan yang menjalankan tugas-tugas tertentu yang membutuhkan sertifikasi tertentu, antara lain sertifikasi yang terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan lingkungan (K3L) serta mutu produk, sertifikasi Pemadam Kebakaran, sertifikasi Halal, sertifikasi Operator Mesin tertentu.
Goal SDG 5: Kesetaraan gender
Dukungan dan implementasi kesetaraan gender di Perseroan tercermin dari keterwakilan komposisi jumlah karyawan wanita yang jumlahnya seimbang dengan jumlah karyawan pria.
Goal SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak
Inti dari program konservasi air adalah pengelolaan air untuk proses produksi dan kebutuhan domestic pabrik yang dilakukan sesuai dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).
R yang pertama, Reduce yaitu pengurangan konsumsi air dilakukan melalui berbagai upaya seperti menjaga pipa air agar tidak bocor, menyempurnakan tata cara pembersihan peralatan produksi pada saat cleaning in place (CIP) maupun pada saat cleaning out of place (COP) agar lebih hemat air tanpa mengurangi tingkat efektivitas pembersihan. Penyesuaian dilakukan dengan pendekatan sistematis, seperti penyesuaian program komputer CIP, menetapkan dan menguji prosedur operasi standar (SOP) pembersihan yang disempurnakan dan melakukan validasi sebelum prosedur pembersihan baru diterapkan secara efektif. Penghematan konsumsi air juga dipengaruhi oleh perilaku karyawan dimana untuk maksud tersebut, pelatihan dan meningkatkan kepedulian melalui kampanye hemat air kepada seluruh karyawan juga telah dilakukan secara rutin.
R yang kedua, Reuse yaitu menggunakan kembali air, salah satunya dilakukan dengan menyesuaikan SOP pencucian pada mesin produksi dimana air hasil pembilasan akhir (tahap akhir) dari CIP yang masih bersih dapat digunakan untuk melakukan tahap pre-rinsing (tahap pertama) pada CIP berikutnya.
R yang ketiga, Recycle yaitu mendaur ulang air. Limbah cair hasil pembersihan fasilitas produksi maupun penggunaan domestic dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk dipisahkan limbah air dan limbah padatnya mengikuti ketentuan yang berlaku. Divisi Manufaktur telah mulai mengolah lebih lanjut air limbah hasil pengolahan limbah IPAL tersebut sehingga dapat memenuhi standar umum untuk penggunaan kembali sebagai air untuk keperluan pertamanan.
Selain itu, Tempo Scan telah melaksanakan pembangunan sumur resapan di berbagai lokasi pabrik dan memulai program penampungan air hujan (Rain Harvesting) sebagai bagian dari program konservasi air.
Untuk memperkuat komitmen dalam konservasi air tersebut, maka target konsumsi air ditetapkan sebagai salah satu KPI operasional pabrik, dimana target tersebut dibuat lebih ketat dari tahun ke tahun untuk mendorong perbaikan berkelanjutan.
Goal SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau
Perseroan terus menerus melakukan upaya perbaikan dalam mengoptimalkan konsumsi energi untuk menghasilkan konsumsi energi yang lebih efisien secara kuantitas.
Energi merupakan elemen penting dalam proses produksi dan aktivitas pendukung lainnya di setiap lokasi pabrik kami. Saat ini listrik, bahan bakar gas alam dan bahan bakar solar merupakan sumber energi yang digunakan dalam operasional fasilitas manufaktur. Dalam mewujudkan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup, perusahaan memakai prinsip pemanfaatan energi yaitu memanfaatkannya seefisien mungkin dan menjadikan sumber energi dengan tingkat emisi CO2 paling rendah sebagai prioritas dan mulai memanfaatkan energi terbarukan.
Sumber energi listrik untuk beberapa pabrik kami dipasok oleh PLN dan sebagian lagi dipasok oleh perusahaan listrik swasta yang menggunakan gas alam yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar batu bara dan solar. Sedangkan bahan bakar solar sendiri masih digunakan di pabrik kami untuk mesin pembangkit uap yang secara massif telah banyak digantikan oleh mesin pembangkit uap yang menggunakan gas alam. Proses konversi dari penggunaan bahan bakar solar ke bahan bakar gas alam telah selesai dilakukan untuk seluruh pabrik dalam grup PMG (Pharmaceutical Manufacturing Group dan grup BNMG (Beverage & Nutrition Manufacturing Group).
Langkah kami dalam menerapkan energi terbarukan juga telah dimulai, dimana divisi Manufaktur telah mulai menggunakan panel sel surya (Solar PV) untuk pemanasan awal bagi air umpan boiler sebagai pilot project. Sejalan dengan harga sel surya yang semakin terjangkau, perseroan sedang menjajaki penerapan sel surya tersebut di seluruh pabrik di divisi Manufaktur sebagai sumber tenaga listrik bagi pabrik melalui system hybrid dengan pasokan listrik yang ada.
Langkah nyata selanjutnya dalam menjamin konservasi energi adalah dengan melakukan penghematan pemakaian atau melakukan konsumsi energi secara efisiensi. Upaya penghematan energi di setiap lokasi pabrik diukur dan dipantau setiap hari sebagai bagian dari key performance indikator (KPI) manajemen pabrik. Target dalam KPI ditentukan berdasarkan prinsip perbaikan berkelanjutan dan harus lebih baik dari tahun ke tahun.
Kegiatan penghematan energi diawali dengan menciptakan kesadaran dan kepedulian seluruh karyawan akan penghematan penggunaan energi. Penggunaan energi yang efisien berhubungan langsung dengan efisiensi lini produksi yang tercermin dalam Overall Equipment Efficiency (OEE). Upaya peningkatan OEE seperti perbaikan kondisi peralatan yang berdampak pada peningkatan OEE secara signifikan di seluruh lokasi pabrik dengan arti bahwa volume produksi pada tingkat tertentu dapat dilakukan dengan sumber daya yang lebih sedikit. Divisi Manufaktur juga telah mencanangkan kebijakan dalam pembelian mesin-mesin baru, dimana tingkat penggunaan energi yang lebih efisien menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil keputusan jenis mesin mana yang akan dibeli.
Sementara itu untuk fasilitas produksi yang sudah ada, fokusnya adalah melakukan Tindakan perbaikan yang memungkinkan fasilitas tersebut lebih efisien dalam penggunaan energi, termasuk menghentikan pemborosan energi melalui kebocoran pada instalasi dan peralatan produksi.
Dalam sistem tenaga uap, kondensat yang dihasilkan dari proses penggunaan tenaga uap yang masih banyak mengandung energi panas telah dimanfaatkan panasnya tersebut dengan sistem heat recovery. Kondensat dari tenaga uap dikembalikan ke system boiler untuk pemanasan awal bagi air umpan boiler yang mempunyai suhu ruangan dan hal ini juga dapat sekaligus dapat juga mengurangi kebutuhan air tawar sebagai air umpan untuk boiler itu sendiri. Selain itu, kajian teknis pemasangan sistem tenaga uap yang diperlukan untuk proses produksi suatu pabrik juga menghasilkan peluang untuk menyesuaikan tekanan uap yang lebih rendah dan optimal dengan kebutuhan peralatan produksi serta berkontribusi dalam mengurangi kebutuhan energi pemanas.
Sistem pasokan udara bertekanan (compressed air) juga merupakan pengguna utama energi listrik utama. Perbaikan sistem tekanan udara, dengan mengatasi kebocoran dan mengatur tekanan secara optimal agar sistem kompresor udara tidak terlalu sering bekerja merupakan salah satu upaya penghematan energi listrik.
Selain itu pada bidang sistem HVAC (Heating, Ventilation & Air Conditioning), perbaikan antara lain; dilakukan dengan mengubah sistem pendingin yang semula menggunakan air-cooled chiller menjadi water-cooled chiller; penggunaan thermal storage tank sehingga kinerja pendinginan HVAC menjadi lebih efisien; mengoptimalkan dan menyeimbangkan tekanan udara antar ruangan melalui Building Automation System (BAS) yang secara otomatis mengontrol dan mengatur suhu dan kelembaban di dalam gedung produksi.
Penggantian motor listrik konvensional dengan motor baru yang dilengkapi frequency converter telah dimulai secara bertahap sehingga konsumsi listrik semakin berkurang. Begitu pula dengan lampu penerangan, penggantian lampu tabung (TL) dengan light emitting diode (LED) sudah dilakukan secara bertahap.
Dari sisi pola pikir dan perilaku, kampanye hemat energi terus dilakukan secara luas dengan mengajak seluruh karyawan untuk berperilaku hemat energi baik di pabrik maupun di rumah masing-masing.
Goal SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Perseroan telah memberikan pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi 4.540 karyawannya di seluruh Indonesia dan telah berpartisipasi dalam menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercermin dari pencapaian kinerja Keuangan tahun 2023 Perseroan yang membanggakan.
Bentuk kepedulian Perseroan kepada masyarakat sekitar dalam hal pemberdayaan sumber daya masyarakat antara lain dengan memperkerjakan tenaga lokal untuk kegiatan di area pabrik dan kantor cabang serta menyerahkan aktivitas pengolahan limbah non-B3 kepada koperasi atau komunitas masyarakat sekitar industri Perseroan. Selain itu Perseroan juga memberdayakan Usaha Kecil – Menengah (UMKM) sebagai pemasok barang dan jasa di lingkungan Perseroan dengan tetap memperhatikan penerapan good corporate governance.
Selain itu Perseroan juga turut berkontribusi dalam perekonomian rakyat melalui divisi Distribusinya, dimana divisi ini bekerja sama dengan para pedagang dan pengecer untuk menjangkau konsumen di seluruh Indonesia termasuk kota lapis kedua dan lapis ketiga diluar ibukota provinsi. Dimana sebagian besar dari pedagang dan pengecer tersebut adalah dari usaha kecil menengah (UMKM).
Goal SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Perseroan, khususnya divisi Manufaktur secara konsisten beroperasi sesuai dengan standar Good Manufacturing Practices (GMP), Sistem Manajemen Kualitas lainnya seperti ISO standar dan peraturan berkenaan dengan kualitas produk yang dikeluarkan otoritas. Sebagai bagian dari proses berkelanjutan, Perseroan, yaitu Pharma Manufacturing Group kembali telah mendapatkan sertifikasi CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) untuk beberapa bentuk sediaan, Resertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) untuk beberapa line produksi dan implementasi ISO22000 untuk line dengan produk berorientasi ekspor. Sementara itu Consumer Products & Cosmetics Manufacturing Group secara konsisten mempertahankan sertifikasi CPKB (Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik) dari BPOM, CPPKRTB (Cara Pembuatan Produk Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang Baik) dari Kemenkes dan juga SJH (Sistem Jaminan Halal). Sementara itu, pada Beverage & Nutritional Manufacturing Group telah memperoleh Sertifikat CPPOB (Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) dari BPOM untuk Fasilitas Pabrik Minumannya dan telah menjalan Audit PMR di Pabrik Bahan Baku Intermediate untuk Produk Susu Bubuk.
Pada divisi Distribusi, untuk memenuhi persyaratan regulasi, divisi Distribusi terus mempertahankan sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia dengan 51 sertifikat CDOB untuk produk farmasi non- Cold Chain Product (Non-CCP) dan 38 sertifikat CDOB untuk produk farmasi CCP yang telah diterapkan dan disetujui selama 2023.
Selain itu, pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan usaha juga terus dilakukan, antara lain peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.
Goal SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
Perseroan terbuka untuk siapa saja dalam merekrut calon karyawan atas dasar kesetaraan. Penerimaan didasarkan atas hasil evaluasi keahlian dan kompetensi dan kesesuaian dengan kebutuhan pekerjaan tanpa membedakan jenis kelamin, suku bangsa, agama, status sosial ataupun kondisi fisik, karena Perseroan meyakini bahwa umat manusia diciptakan setara, oleh sebab itu mereka seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kesempatan kerja tanpa ada pembedaan.
Perseroan tidak membuat kebijakan khusus terkait penggunaan tenaga kerja lokal. Namun Perseroan tetap mengutamakan rekrutmen calon karyawan dari wilayah setempat sepanjang memenuhi persyaratan dan spesifikasi keahlian yang dibutuhkan.
Goal SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab
Kami mendisain produk dengan kualitas produk yang baik dengan manfaat yang tinggi dan diproduksi dengan mengikuti prinsip-prinsip praktek manufaktur yang baik (Good Manufacturing Practices – GMP). Produk dengan kualitas yang baik dihasilkan dari sistem manufaktur yang baik dan handal, dimana untuk menjamin kehandalan unit manufaktur dalam memproduksi produk dengan kualitas yang baik tersebut, pabrik kami disamping memastikan penerapan prinsip GMP juga memastikan bahan baku yang baik, peralatan yang handal dan sistem kontrol kualitas produksi yang ketat.
Untuk menjamin ketepatan produk kami sampai di pasar maka kami juga melakukan perkuatan dari sistem rantai pasok perusahaan diantaranya perencanaan produksi dan penjadwalan pasokan material yang dilakukan oleh tim PPIC (Production Planning Inventory Control) dengan system SAP.
Angka keluhan konsumen adalah indicator terhadap kesuksesan manajemen kualitas dari disain produk, material, proses manufaktur dan proses distribusi dari produk kami. Divisi Manufaktur menjadikan angka keluhan konsumen yang penyebabnya berhubungan dengan proses manufakturnya sebagai salah satu parameter penting untuk perbaikan di internal pabrik.
Goal SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim
Sebagai komitmen Perseroan untuk mengurangi limbah dan polusi, Perseroan telah menerapkan system operasional yang mengurangi penggunaan kertas, antara lain pada proses pemesanan dari para pelanggan, proses ini menggunakan sistem pemesanan tanpa kertas yang menggunakan aplikasi mobile, dimana pesanan dimasukan oleh tim penjualan ke dalam aplikasi ini yang disebut TiMOS® dan selanjutnya pesanan ini diproses langsung ke dalam system komputer di kantor pusat yang langsung terhubung ke gudang-gudang perusahaan untuk selanjutnya diproses. Selain itu telah dikembangkan Aplikasi Tempo Direct® yang ditujukan pada mitra pelanggan dimana applikasi ini telah dilengkapi fitur-fitur antara lain pencarian produk, pelacakan status pesanan, informasi promosi dan berbagai opsi pembayaran sehingga akan lebih mendukung suatu proses terintegrasi berbasis elektronik guna menekan penggunaan kertas dan menekan peningkatan gas CO2.
Penerapan proses kerja berbasis elektronik juga telah digunakan pada manajemen operasional pergudangan yang meliputi kegiatan penerimaan, peracikan barang, pengecekan, pengeluaran barang, pemuatan ke truk, cycle count dan stok opname.
Limbah yang dihasilkan dari kegiatan manufaktur juga mengikuti prinsip 3R.
R pertama, pengurangan limbah antara lain dilakukan secara konsisten di setiap lokasi pabrik dengan meningkatkan efisiensi proses dan peralatan produksi yang selalu terpelihara baik telah berdampak pada berkurangnya jumlah limbah material yang dihasilkan mesin dan peralatan produksi. Penggunaan kemasan plastik dalam proses produksi juga secara bertahap telah dikurangi dengan menggunakan wadah stainless steel yang dapat digunakan kembali tanpa batas waktu.
R kedua, penggunaan kembali bahan kemasan, meliputi kotak karton untuk mengangkut bahan kemasan dari pabrik pengemasan ke pabrik produksi, yang dikembalikan ke pabrik pengemasan untuk digunakan kembali pada pengiriman berikutnya namun dalam persyaratan kondisi yang ketat.
R terakhir, daur ulang dilakukan dengan bekerja sama dengan vendor. Untuk bahan pengemas seperti kotak karton, drum plastik, drum kertas, dan lain-lain yang tidak dapat digunakan dalam kegiatan produksi Tempo Scan dan telah dievaluasi secara ketat nilai komersialnya, dijual kepada perusahaan pengolahan ulang melalui vendor bersertifikat.
Sedangkan limbah B3 atau limbah B3 dikumpulkan di tempat penyimpanan sementara, diangkut dan diolah lebih lanjut oleh perusahaan professional bersertifikat, mengikuti ketentuan yang diatur oleh otoritas lingkungan hidup.
Goal SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan
Perseroan menjalin kemitraan yang saling menguntungkan dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing dengan para prinsipal, supplier, vendor dan seluruh pemangku kepentingan lainnya untuk mencapai tujuan Perseroan. Salah satunya adalah kemitraan dengan vendor eksternal, dimana pada tahun 2023, Divisi Distribusi telah meluncurkan TiVEMS®, sebuah sistem manajemen vendor terintegrasi, untuk memungkinkan manajemen kemitraan dapat dilakukan dengan lebih efisien, optimal dan akuntabel.
Sebagai bentuk kemitraan Perseroan kepada masyarakat sekitar dalam hal pemberdayaan sumber daya masyarakat antara lain dengan memperkerjakan tenaga lokal untuk kegiatan di area pabrik dan cabang-cabang Perseroan serta menyerahkan aktivitas pengolahan limbah non-B3 kepada koperasi atau komunitas masyarakat sekitar industri Perseroan.